Dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, Mahasiswa PGSD semester 2 Universitas Islam Raden Rahmat ( UNIRA) Malang mengajarkan kemampuan menyusun huruf menggunakan media pembelajaran sederhana kepada siswa-siswi SDI Sutojayan. Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu, (8/5/2024).
Minimnya tingkat pemahaman siswa terkait belajar, khususnya dalam belajar Bahasa Indonesia saat ini sangat menurun. Tentu sebagai calon seorang guru kita harus bisa kreatif dan inovatif dalam menguasai model, teknik, serta metode metode pembelajaran seperti apa yang dapat meningkatkan pemahaman bagi seorang siswa. Dengan hal ini, memunculkan ide kreatif kita untuk membuat media pembelajaran sederhana, agar menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan.
Media pembelajaran sederhana ini berupa kertas buffalo dan kertas origami yang diisi dan ditulis dengan tulisan kosakata rumpang. Kemudian untuk mengisi kata rumpang tersebut kita menyediakan soal dan bermacam huruf yang di tulis di sebuah origami. Tujuan dari model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar dalam menyusun huruf khususnya bagi siswa/I kelas 1 dan 2.
Baru-baru ini kami menerapkan model pembelajaran media pembelajaran sederhana papan kata – kata rumpang pada Observasi mata kuliah Bahasa Indonesia untuk kelas 2 SDI Sutojayan Pakisaji. Di awal, saya membuka pembelajaran dengan menyapa dan memperkenalkan diri. Tak lupa, untuk menambah semangat siswa, kami melakukan ice breaking.
Setelah itu, Sebelum memulai permainan, kami jelaskan bagaimana sih teknik memainkan media pembelajaran sederhana tersebut. Jadi, kita membagi 2 kelompok, setelah itu kita membacakan soal yang jawabannya rumpang di papan media pembelajaran tersebut. Kelompok yang bisa menjawab soal wajib angkat tangan setelah itu mereka maju dan mengisi jawaban rumpang tersebut dengan menyusun dan memilih macam macam huruf yang telah disediakan.
Dengan hal ini siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat dalam kegiatan belajar menyusun huruf-huruf, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja sama tim dan berkomunikasi dengan baik.
Abdul Kholik S.Pd, Selaku Kepala Sekolah SDI Sutojayan mengatakan, “sepertinya kegiatan ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran sederhana dapat meningkatkan keaktifan siswa/i dalam proses belajar”.
Mereka lebih bersemangat dan antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para guru juga melaporkan bahwa penggunaan media pembelajaran sederhana ini membantu siswa/i dalam memahami konsep – konsep yang sulit. Dengan menyusun huruf – huruf rumpang, siswa dapat melihat hubungan antara huruf – huruf tersebut dan menghubungkannya dengan konsep yang sedang dipelajari.
Observasi ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran sederhana dapat memberikan dampak positif dalam proses belajar mengajar di SD. Guru – guru dapat terus mengembangkan ide – ide kreatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan efektif bagi para siswa.