Senin, 23 Desember 2024
spot_img

Orasi Kebangsaan dan Pentas Seni Sumpah Pemuda Meriahkan Kekayaan Keberagaman di Kabupaten Malang


Malang, 28 Oktober 2023 –
FORKUMA ( Forum Komunikasi Antar Umat Beragama ) Bersama Ormas mengadakan Kegiatan Orasi Kebangsaan dan Pentas Seni Sumpah Pemuda yang bertemakan “Merayakan Keberagaman dan Memperkuat Jati Diri Ke-Indonesiaan” berhasil menghadirkan ribuan peserta dari berbagai komunitas dan organisasi keagamaan di Balai Pametran GKJW Suwaru Pagelaran, Kabupaten Malang pada Sabtu malam.


Turut hadir dalam acara yang meriah tersebut adalah tokoh-tokoh penting dari berbagai komunitas dan agama, termasuk Camat Pagelaran, Kapolsek Pagelaran, Danramil Pagelaran, Penyuluh agama, Pendeta dan perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat, seperti PAC GP Ansor Pagelaran, Satkoryon Banser Pagelaran, Pengurus MWC NU Pagelaran, Pengurus PC Muhammadiyah Pagelaran, Pengurus Pemuda Muhammadiyah, Pengurus Pemuda Pancasila, Pengurus Kampung Tangguh, PAC Muslimat NU Pagelaran, PAC Fatayat NU Pagelaran, PAC IPNU Pagelaran, PAC IPPNU Pagelaran, Pengurus LDII Pagelaran, PC DMI Pagelaran, MUI Pagelaran, PK KNPI Pagelaran, Pemuda GSJA, Pemuda GKJW, Pemuda Gereja Ebennezer, Forum Komunikasi Pemuda Lintas Agama Kabupaten Malang, dan Gusdurian.

Kendati acara orasi kebangsaan dan pentas Seni dalam peringatan hari Sumpah Pemuda itu dikhususkan bagi para kaum muda lintas iman, namun mendapat dukungan yang begitu baik dari para sesepuh tokoh dan pemuka agama, Seperti KH. Alwi, Gus Mahfud, BPK. Budi Joko Santoso selaku Wakil Ketua PHMJ GKJW Suwaru dan Pdt Wahyu Kusuma Hadi dari GSJA Sidorejo juga hadir semua anggota Pelayan Harian Majelis Jemaat GKJW Suwaru) hal ini seolah menegaskan bahwa unsur keteladanan tidak boleh ditinggalkan.Untuk orasi kebangsaan yang disampaikan diwakil oleh masing-masing ormas maupun OKP semua menyerukan perdamaian, toleransi, bhineka tunggal ika dan semangat berkarya bagi para pemuda.
Marsidi ( ketua Forkuma & Paif Kabupaten Malang ) menyatakan Sikap toleransi bisa diterapkan pada kelompok yang memiliki perbedaan pandangan seperti agama, ras, suku dan budaya. Adanya perbedaan tersebut seharusnya bisa menjadi alasan untuk melengkapi satu sama lain dan bukan dipertentangkan dan Memuliakan manusia, berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan meninstakan penciptanya. Pungkasnya
Sementara Ayub santoso selaku pendeta GKJW menyampaikan Tuhan telah menurunkan benih benih perdamaian melalui adanya sumpah pemuda maka marilah kita pupuk benih – benih perdamaian ini biar tumbuh menjadi sebuah kasih sayang antar sesama
Bambang Priambodo ( Camat Pagelaran ) Dalam sambutannya menyatakan pagelaran adalah cerminan indonesia kecil karena disini banyak suku, ras dan agama Cuma saling menghormati, toleransi dan damai, saya berterima kasih kepada Forkuma yang menjadi wadah semua agama yang ada di kecamatan Pagelaran
Puncak acara diwarnai dengan deklarasi bersama yang disampaikan oleh perwakilan masing-masing organisasi. Berikut adalah deklarasi yang diumumkan:

  1. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: Cinta Bangsa dan Tanah Air kami Indonesia, dan kami berjanji untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara kami Indonesia, seperti kami menjaga kehormatan diri kami sendiri sebagai umat yang berketuhanan.”
  2. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: bahwa kami adalah satu dalam menentang segala bentuk praktik ketidakadilan yang menjadi bentuk lain penjajahan, yang berpotensi memecah belah kesatuan dan persatuan kami sebagai bangsa yang besar, yang berlandaskan Pancasila.”
  3. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: bersedia menerima perbedaan sebagai sumber keberagaman yang dapat memperkaya dan memperkuat identitas kami sebagai umat berketuhanan yang berbudaya Indonesia.”
  4. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: mau berkorban untuk menjaga tegaknya kemerdekaan negara kami Indonesia, dalam praktik kehidupan nyata kami, melalui bidang dan disiplin ilmu serta keahlian yang kami miliki, di tempat dan posisi dimana kami ada saat ini, sebagai bentuk amanat Suci dari Tuhan Yang Maha Esa kepada kami.”
  5. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: bahwa dengan sadar akan terus berusaha untuk mengutamakan kepentingan Bangsa dibandingkan mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan yang dapat merugikan masyarakat dan negara.”
  6. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: untuk mau menghidupi Nilai Semangat Persaudaraan dan gotong royong demi terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama dan sebagai sesama warga negara Indonesia, mulai dari lingkup Desa, Kecamatan sampai dengan lingkup yang lebih luas sebagai satu kesatuan tumpah darah dan bangsa Indonesia.”
  7. “Kami sebagai para generasi muda, dan sebagai umat beragama di Kecamatan Pagelaran menyatakan diri: inilah bentuk laku keagamaan yang kami komitmenkan sebagai bentuk hidup keimanan dan berketuhanan kami, para pemilik Sah republik Indonesia.”
    Acara tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, dengan harapan bahwa semangat kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama akan terus dijaga dan ditingkatkan, menjadikan Kabupaten Malang sebagai contoh yang gemilang dalam memelihara keragaman sebagai kekayaan bersama.

BERITA TERKAIT

- Advertisement -spot_img

TERBARU